
Benarkah lebih sedikit lebih baik dalam menentukan jumlah peserta training online? 10 atau 12 lebih baik dari 18 atau 24 orang peserta dalam 1 kelas training? Dalam 15 tahun mengelola training untuk korporasi, kami menemukan jawabannya bervariasi. Tidak melulu less is more, adakalanya jumlah optimum adalah 24 orang atau malah 30 orang. Terlebih mengingat kami selalu masuk kelas dengan 2 orang senior trainer dengan level yang sama. Pengalaman mengelola kelas online selama setahun terakhir ini juga memberikan insights yang kurang lebih sama.
Jumlah peserta ditentukan oleh tujuan training. Jika fokus pada behavior change (apalagi yang bisa diukur) maka angka 10-12 orang maksimal 15 orang sangat layak dipertimbangkan. Kenapa? Meskipun online, trainer masih mampu memonitor aktivitas peserta, memimpin break-out room dan mengajak diskusi topik tertentu yang perlu didalami. Tapi jika tujuan training lebih ke inspirational atau refreshment, maka atas nama budgeting, kelas online bisa mencapai angka 30 orang.
Pertanyaan akhirnya tentu saja, bagaimana kita tahu jumlah peserta untuk sebuah tujuan dan topik tertentu sudah optimal? Dengan melihat performance peserta atau tujuan training sudah berhasilkah dicapai. Itu sebabnya quantitative target dari sebuah training perlu didiskusikan dengan vendor training. Diskusi mungkin bisa dimulai dengan metode SMART (Specific-Measurable-Achievable-Realistic-Timely) baru kemudian melihat kemungkinan metodologi training yang akan dipakai hingga tentu saja jumlah peserta yang kira-kira optimal.